Resensi roman : Belenggu, Armijn Pane

Judul : Belenggu
Penulis : Armijn Pane
Penerbit : Dian Rakyat
Tebal : 150 hal.

Buku ini diterbitkan dengan peluh keringat, hingga Armijn Pane dapat mempublikasikan karya sastranya. Karya roman ini mengangkat cerita rumah tangga seorang dokter yang mempunyai etos kerja tinggi semata-mata dengan latar belakang moral.  Dengan demikian buku ini menjadi salah satu roman klasik modern Indonesia yang mesti dibaca oleh kalangan orang terpelajar di Indonesia.
Latar kehidupannya yang semasa sekolah tak pernah sedikitpun bercita-cita menjadi dokter, tak sedikit teman-teman sebayanya melecehkan kemampuan Tono dalam hal ilmu pengetahuan. Rutinitasnya sebagai pelajar hanya untuk memenuhi kawajibannya saja. Selepas itu ia hanya mabuk cinta pada musik dan seni.
Hingga salah satu saudaranya mengirimkan sepucuk surat yang menggugahnya untuk berbuat kebajikan dengan mengabdi menjadi seorang dokter. Bahkan ambisinya lah yang meruntuhkan rumah tangganya sendiri dengan seorang istri bernama Tini.
Suatu saat Tono bertemu teman masa kecilnya, Yah. Ia menyamar menjadi seorang pasien demi mendapatkan cintanya yang lama ia pendam. Ternyata Yah pun merupakan seorang penyanyi terkenal bernama panggung Siti Hayati yang selama ini Tono kagumi. Cerita cinta segitiga antara Yah, Tono dan Tini berakhir dengan tragedi. Baik yah maupun Tini mengkhlaskan Tono untuk masing-masing.